Seorang ekonom asal Bangladesh, Muhammad Yunus akan menunjukkan kepada kita semua bagaimana mewujudkan tujuan tanpa mengurangi makna dari setiap gerakan yang dikerjakan. Muhammad Yunus merupakan tipe orang yang selalu berusaha memberi makna pada setiap aktivitasnya.
Ketika itu, obsesi besarnya adalah bagaimana bank-bank di daerahnya dapat menyalurkan dan mengulurkan dana bantuan berupa kredit kepada warga miskin. Bayangkan saja, banyak di antara penduduk di sekitar tempat tinggalnya mengharapkan pinjaman setara dengan 12.000 rupiah saja, tetapi tak ada satu pun lembaga keuangan di Bangladesh yang peduli terhadap mereka.
Idenya
yang sangat mulia ini sempat ia ajukan kemana-mana, namun ternyata semua pihak
hanya menggelengkan kepala. Sepintar apapun ia berargumen, seukuran itulah ia ditolak. Tetap saja bankir
dan pejabat pemerintah yang ia temui berdalih; bahwa orang-orang miskin tidak layak diberikan
kucuran kredit. Ia tetap berusaha mewujudkan tujuan tersebut. Ia berusaha
mengetahui apa yang terhampar di depan matanya pada saat itu.
Ia
terus berusaha mewujudkan apa yang menurutnya benar dan memastikan setiap
gerakan yang ia lakukan tidak sia-sia. Kemudian ia mengajukan diri menjadi garantor bagi
warga miskin yang membutuhkan bantuan. Hingga lama-kelamaan, ia merintis lembaga keuangan mikro sendiri sesuai dengan konsep yang ia cita-citakan. Lembaga tersebut ia
beri nama Grameen Bank. Tanpa disangka, kini lembaga itu berkembang pesat & berhasil menangani
46.000 desa di Bangladesh melalui 1.200 cabang. Finally, atas jasanya yang tidak
mengenal lelah tersebut ia pun dianugerahi Nobel Perdamaian.
Inilah
buah dari gerakannya membantu orang-orang di sekitarnya. Seperti orang yang
sedang melakukan ibadah, kita juga seharusnya mampu memaknai setiap aktivitas
yang dikerjakan. Muhammad Yunus telah membuktikan bahwa memberikan makna
positif bagi setiap gerakan yang dilakukan sama halnya dengan memberi makna
pada kehidupan. Di sinilah kita harus memaknai setiap kejadian. Saat merasa
gagal, maknai bahwa kegagalan itu proses belajar menuju level pemahaman. Saat berhasil pun, maknai keberhasilan itu sebagai pengalaman
berharga sekaligus syukuri 'ujian kebaikan' sebagai tantangan agar kita terus bisa berbuat lebih baik lagi.
Memaknai gerakan dengan
positif juga memberikan kita kekuatan dalam menghadapi rintangan hidup. Oleh
karena itu, sekaranglah saatnya kita maknai setiap gerakan menuju tujuan yang
ingin dicapai, diringi dengan afirmasi tindakan.
No comments:
Post a Comment