Menulis untuk bersenang-senang

Menulis, bagi saya adalah menuangkan apa yang ada di ‘dalam’. Ia kerap berkelebat di pikiran. Adakalanya ia hadir berupa kilatan-kilatan peristiwa ke dalam sebuah rangkaian visual. Rupanya dengan menulislah, salah satunya - saya bisa memahami apa yang ada di dalam nalar pikiran dan batin ini.


Sederhananya, saya menulis untuk bersenang-senang. Sekali saat untuk melepaskan kegelisahan. Lewat menulis ternyata saya kerap merasakan kegelisahan saya mampu terlepaskan. Sesaat setelah rampung menulis, perasaan seperti rasa riang, rileks selalu hadir..

Menurut psikiater, Dr Anjali Chabria – psikoterapis popular dari India, menulis mampu dijadikan sana efektif mengurangi beragam kegelisahan dan tekanan batin. Katanya, menulis dianggap sebagai salah satu metode pengobatan yang kreatif untuk menyembuhkan penyakit tekanan mental. Menulis mampu menjadi pintu untuk meluapkan beragam emosi yang terpendam.

Beberapa kali saya ditegur kawan jurnalis, teman lama, agar saya rajin menulis. Menulis sekaligus untuk media silaturahmi, katanya. Barangkali benar...  

Menulis sendiri sebenarnya bukanlah hal baru. Sebelum aktif berbisnis, dahulunya saya adalah seorang jurnalis lepas di beberapa media nasional. Saya cukup familiar dengan dunia literasi. Bahkan saya sebenarnya sudah mencintai sejak remaja. Kala itu, mulai kelas 1 SMA-lah biaya sekolah bisa saya cover sendiri lewat menulis.

Rupanya kesenangan saya dengan dunia menulis, tidak serta merta membuat saya mampu berkomitmen menulis di tengah-tengah kegiatan yang saya geluti sekarang. Buktinya saja, bagi yang sering mengunjungi blog saya www.iliksas.com ini tentu dapat melihat jeda waktu yang cukup lama, saya tidak menulis hehe.. Dan kini, saya sedang rindu menulis...

- iLik sAs -