Di ruang seminar yang saya isi, suatu saat saya pernah ditanya mengenai keberanian seorang new-comer pelaku bisnis. Si penanya tadi mengatakan, “Kenapa ‘titik api’ keberanian saya tidak kunjung menyala untuk memulai usaha?” tanyanya.
Di ruang yang sama saya sharingkan pengalaman yang pernah saya alami. Saya sampaikan, saya pikir hampir tidak ada waktu yang paling ideal untuk memulai merintis usaha. Rasanya ada saja sesuatu yang kurang. Hal ini wajar terjadi. Sekian saat setelah saya amati, ternyata persoalannya adalah karena rasa percaya diri. Ooo rupanya membangun kepercayaan dirilah yang dibutuhkan untuk segera memulai usaha.
Tentu saja confident ini musti dibangun tahap demi tahap. Biarkan nalar pikiran & batin yang 'berdialog' membentuk ukuran prosesnya sendiri. Selama jelas orientasinya, saya kira kemasuk-akalan keberanian untuk segera memulai usaha akan mengerucut.
Tanpa mengunggah ‘Percaya Diri’ itu, kita akan sulit beranjak ke mana-mana. Masalahnya sekarang, hanya kitalah yang tahu mengapa kita memiliki masalah dengan kepercayaan diri kita sendiri. Barangkali kita tidak dilahirkan dengan lingkungan yang mendukung dengan keinginan ketika kita ingin mulai berwirausaha tersebut. Namun percayalah, kepercayaan diri adalah sifat yang dapat dikembangkan. Beberapa orang mendapatkannya dari teman-teman terdekatnya, bisa sahabat / kekasih / suami / istri. Orang-orang yang senantiasa menyemangati dengan komentar bahwa kita bisa!
Sekalipun tidak ada cara spesifik yang menyebutkan dari mana kepercayaan diri mulai tumbuh.Tentu saja lantaran setiap individu pada hakekatnya punya rasa inferioritas (minder) sendiri-sendiri yang satu sama lain pastilah berbeda secara khusus. Sekali lagi, tentu saja yang tahu kekurang-percayaan diri seseorang itu adalah tentu si pelakunya sendiri. Dan yang bisa mengurai tahap demi tahap pangkal inferioritas ketika akan berbisnis itu adalah kita sendiri.
Tentu saja confident ini musti dibangun tahap demi
tahap. Biarkan nalar pikiran & batin yang 'berdialog' membentuk
ukuran prosesnya sendiri. Selama jelas orientasinya, saya kira
kemasuk-akalan keberanian untuk segera memulai usaha akan mengerucut.
Kemudian bagaimanakah sebaiknya kita bersikap praktis untuk merangsang ‘mata air keyakinan’ kita itu? Saya menyebutnya dengan suatu pendekatan kemenenangan kecil. Untuk memulainya, buatlah suatu tujuan yang realistis. Usahakan agar tujuan ini dapat tercapai, jangan mengulur-ulur harapan pada saat pertama! Buat tujuan itu setahap saja, tidak usah yang terlalu berat. Intinya, pilih tujuan yang kita rencanakan itu pasti mampu kita raih dalam waktu singkat. Lantas raihlan tujuan itu dan nikmati.
Selanjutnya buatlah tujuan yang lebih besar, yang lebih berani dan yang membuat Anda sedikit berada di luar zona nyaman. Raih tujuan itu dan rasakan itu dengan lebih baik. Terus lakukanlah suatu pendekatan “kemenangan kecil” tahap demi tahap, demikian hingga Anda berjalan dengan perlahan namun stabil. Percayalah, tanpa sadar ‘mata air keyakinan’ itu akan muncul dengan sendirinya. Dan kepercayaan diri pelan tapi pasti akan terbangun. Tentu saja tidak ada yang lebih efektif dibanding menghadapi tantangan yang semakin tinggi, tumbuh dan belajar setiap kalinya.
Sekarang, tanpa keraguan, kita akan membuat kesalahan seiring kita berusaha membangun kepercayaan diri. Tidak masalah! Bahkan kesalahan yang terjadi juga jangan membuat risau berkepanjangan. Pada suatau saat ketika kemenangan kecil juga berubah menjadi kekalahan kecil, jangan kemudian menjadi takut. Pergilah ke mata air kepercayaan diri, berusaha mengerti apa yang salah, buat tujuan baru dan mulai lagi.
Hari ini tidak semua yang kita kerjakan musti harus lebih baik dibanding yang kita lakukan sebelumnya. Berjalan sajalah, nikmati keluarnya pancaran ‘mata air’ itu tetes demi tetes, hingga pada saatnya akan menjadi pancuran. Butuh kesabaran, ketekunan, kegigihan dan waktu lebih banyak lagi sebelum kita bisa menikmati sensasi bisnis yang sebenarnya. Selamat berbisnis!
- iLik sAs -
No comments:
Post a Comment